Ponsel Android itu banyak banget macamnya, selain model dan spesifikasi ada hal penting yang seringkali kita abaikan saat memilih ponsel.
Apalagi jika bukan OS (operating system)nya, meskipun sama-sama berbasiskan Google Android tapi ada beberapa produsen ponsel kelewat ‘kreatif’ untuk melakukan perubahan yang sebetulnya ga perlu-perlu amat.
Hampir semua produsen ponsel melakukan ubahan pada OSnya, Samsung, Sony, HTC, Xiaomi, Lenovo, Huawei, Meizu dan masih banyak lagi. Terkadang imbasnya adalah performa yang kurang baik, user-experience yang tidak nyaman, stabilitas saat digunakan sehari-hari, hingga update yang molor hingga berbulan-bulan.
Ngga semua OS custom itu buruk, Samsung contohnya dengan lini Samsung Galaxy Notenya berhasil membuat fungsi tambahan untuk dual apps, aplikasi Note untuk mencatat meski layar mati, dll…
Motorola dalam hal ini, cenderung mengadopsi versi “Vanilla” Android atau istilahnya OS Android yang nyaris ngga disentuh atau diubah secara tampilan ataupun fungsional. Menjadikannya alternatif untuk kamu yang menginginkan ponsel berasa Google Nexus. Hal itulah yang membuat saya penasaran Motorola Moto X Pure/Style Edition.
Motorola Moto X Pure/Style dilengkapi layar 5.7 inchi Quad HD 1440×2560 piksel (cocok banget buat VR) dan prosesor Qualcomm Snapdragon 808, meski bukan yang terkini tapi masih jadi prosesor yang jauh lebih baik ketimbang Snapdragon seri 615, 617 yang sekarang ramai di pasaran. It’s fast! Sama dengan prosesor yang digunakan oleh flagship LG G4.
Dimensinya untuk ponsel dengan layar 5.7 inchi bisa dibilang cukup kompak (tinggi dan lebarnya dibandingkan dengan daripada iPhone 6S Plus dengan layar 5.5″), konstruksi metal frame membuat Motorola Moto X Pure/Style ini berasa kokoh dan back cover karet membuat ponsel tidak licin di tangan (di Amerika back cover ini bisa di custom sesuai pesanan). Motorola Moto X Pure/Style terasa tebal, tapi bodi belakang yang lengkung membuatnya sangat nyaman digenggam. Di bagian atas ada 3.5mm headphone jack, slot gabungan SIM card dan MicroSD.
Dual stereo speaker tersemat di atas dan bawah Motorola Moto X Pure/Style, dari semua ponsel yang pernah saya miliki ini adalah speaker paling kencang dan jernih. Bahkan mengalahkan setup speaker BoomSoundnya HTC Butterfly 3.
Beberapa kekurangannya adalah:
Baterainya yang boros, prosesor Qualcomm Snapdragon 808 dan layar QHD 5.7″ jadi penyebab buruknya ketahanan baterai Motorola Moto X Pure/Style. Meskipun mereka berbaik hati menyertakan Turbo Power charger atau semacam charger QuickCharging tapi siapa sih yang ingin sering-sering charge ponsel? Selama penggunaan, Motorola Moto X Pure/Style tidak bisa bertahan 1 hari penuh dan saya harus charge di sore hari.
Kamera 21MP yang kualitasnya…well..not bad but not good enough for a flagship…
Warna terlihat washed out atau pucat, tapi hasil photo cukup detil bisa dilihat dari pinggiran daun dan pola daun di foto atas. Ketiga foto di atas adalah foto outdoor dengan cahaya yang cukup, kita bisa lihat sendiri kualitasnya kurang bagus. Bagaimana hasil foto di kondisi indoor?
Menggunakan pencahayaan di rumah dengan lampu neon, not bad lho! Hasilnya terang dan tidak terlalu banyak noise, good job Motorola!
Kembali ke kekurangan lain di Motorola Moto X Pure/Style, itu yang di belakang bukan fingerprint sensor meskipun tempatnya sudah cocok banget. Itu adalah signature dari ponsel-ponsel buatan Motorola, istilahnya Motorola “Dimple” atau lesung pipit…entah kenapa dipanggil begitu. Tujuannya untuk istirahat jari kita….katanya. Meskipun sepanjang pemakaian sih, ngga terlalu pengaruh juga.
Selanjutnya adalah absennya notification LED yang digantikan oleh sensor infrared dan gyroscope, layar akan menyala bila kita mengangkat ponsel atau melambaikan tangan di depan ponsel. Padahal ngga ada yang salah lho dengan notification LED, kenapa harus dihilangkan…
Kekurangan terakhir adalah harga dan availability ponsel ini sendiri, harganya sama dengan Xiaomi Mi5 32GB yang memiliki performa dan hasil foto jauh lebih baik dari Moto X Pure/Style. Ponsel ini juga tidak masuk ke Indonesia secara resmi, harus mencari di toko online. Tentunya tidak ada garansi resmi dari penjual, barangnya pun bisa dibilang bukan barang baru tapi second hand.
Kesimpulannya, it’s an okay phone… Tapi ya dengan harga segitu kamu juga bisa beli 2nd hand LG G4 lho… (hati-hati banyak banget motherboard LG G4 ini yang rusak) lalu ada juga Xiaomi Mi5 32GB (harga baru lho) kalau kamu ngga perlu expandable storage dan ngga keberatan pakai custom OS MIUI. Baca review Xiaomi Mi5 disini
Kalau kamu Motorola fans atau orang yang lebih pentingin OS yang stabil, cepat di update dan ngga keberatan dengan kekurangannya, Motorola Moto X Pure/Style ini bisa jadi pilihan.
Semoga berguna